Minggu, 13 September 2015

Mawar itu sempurna karena ada durinya. Mawar itu sempurna justru karena durinya. Banyak orang yang menganggap duri pada mawar akan merusak keindahannya bahkan menganggu mawar. Saya gambarkan mawar adalah diri saya. Dan durinya adalah aturan Tuhan terhadap perempuan. Seperti duri pada mawar, banyak orang bilang aturan Allah bagi setiap perempuan itu akan merusak keindahan perempuan, akan membuat susah gaul, susah kerja, susah beraktivitas. Padahal seperti duri pada mawar, aturan itu juga yang membuat wanita dikatakan wanita. Saya mawar berduri. Saya wanita yang apa Tuhan mau saya lakukan, akan saya lakukan, dengan Tuhan mau saya kenakan, akan saya kenakan, dengan Tuhan mau saya katakan, akan saya katakan, dengan yang Tuhan mau saya rasakan, akan saya rasakan. Saya perempuan yang Tuhan mau, Tuhan mau, Tuhan mau ada pada diri saya. Saya mawar berduri. Bukan ditengah taman, gampang orang memetik saya. Dan hanya ada denda sekian atau kurungan di penjara sekian. Saya tidak mau seperti itu. Saya ingin menjadi mawar berduri di tepian jurang. Kelak akan ada laki-laki yang memetik saya, laki-laki yang paling berani mengorbankan nyawanya untuk memetik saya di tepi jurang.
MasyaaAllah kata-kata ini tuh nge-inspirasi untuk diri sendiri terutama. setiap harinya bahkan setiap detik berharap menjadi lebih baik lagi. memegang teguh prinsip-prinsip syariat. berharap ridho Allah selalu ada di setiap langkah, kata dan perbuatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar